Stop jadi People Pleaser!

 Pernah ga sih, kamu merasa capek menjadi orang yang selalu menyenangkan orang lain, biar bagaimanapun perilaku orang tersebut kepadamu? Atau bahkan ga pernah bisa menolak permintaan orang?

Serius, kamu harus stop menjadi orang menyenangkan setelah membaca artikel ini.  

Menjadi people please itu tidak ada faedahnya, hanya akan melukai diri sendiri.  Selain itu, konsekuensi menjadi people pleaser juga banyak, yang pasti energi kita selalu terasa berkurang. 

sumber: depositphoto


1. Rentan dimanipulasi orang 

Ingatlah, orang lain tidak akan memperlakukan kamu seperti kamu memperlakukan mereka. Kelelahan mental dan burnout terjadi akibat bekerja terlalu keras dan terus-menerus menilai kebutuhan dan pendapat orang lain.

Ingatlah, bahwa membantu orang lain sekali aja, bisa membuat orang itu akan berterima kasih kepada anda. Namun, sekian kali kamu terus membantu mereka, mereka akan merasa mereka punya kewenangan, mereka akan merasa membantu mereka itu adalah kewajibanmu. 

2. Kehilangan jati diri

Terus-menerus berusaha menyenangkan orang lain membuat kamu kehilangan  identitas, yang berarti kamu sering menekan diri sendiri atau meniru orang lain untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan. Kamu menjadi orang lain, ini mengerikan, kamu tidak mengenal dirimu sendiri, tidak ada tujuan jelas. 

3. Hubungan berkualitas rendah 

Hubungan kamu dengan siapapun hanya akan menjadi sepihak. Kamu diharapkan merencanakan liburan, menjadi orang yang peka, siap dihubungi, dan memberikan kejutan yang menyenangkan. Dan, kamu tidak akan mendapatkan imbalan yang sama.

Tidak sulit untuk melihat bagaimana hubungan ini akan bertahan, tentu saja mengarah pada serangkaian hubungan berumur pendek yang mengikuti pola tertentu: kegembiraan dan kesenangan pada awalnya, kemudian perasaan lelah yang menjalar di pihak yang menyenangkan, kemudian kebencian, kemudian konfrontasi ringan, penghinaan kepada people pleaser. Bagian dari kebersamaan dan perpisahan yang tak terelakkan. 

4. Kesulitan mengatur waktu

Kebutuhan, keinginan, dan impian berada di urutan belakang sementara orang lain berada di prioritas pertama. 

Kamu tidak pernah bisa mengatakan tidak kepada siapa pun atau apa pun. Kamu terus menjalani siklus kehidupan yang terputus-putus, terus-menerus bepergian untuk orang lain. 


  Ingatlah, jangan melakukan sesuatu hanya karena takut ditolak atau ingin disetujui orang lain. Saat kamu berupaya mengubah sifat ini, harap ingatkan dirimu bahwa kebiasaan baru membutuhkan waktu untuk berkembang, jadi mulailah dengan langkah kecil dan bersabarlah dengan diri sendiri. Bersabarlah seperti kamu bersabar dengan orang lain.

Previous Post Next Post